Terbentang luas sawah yang indah nun elok, membuat diri ini tersudutkan akan paras cantik dunia, membuktikan pada diriku bahwa betapa indahnya tempat persinggahan yang diciptakan sang Kholiq. Mataku tak bosan-bosannya melihat berbagai kejadian indah yang hanya orang-orang beruntunglah yang bisa melihat tragedi keindahan itu, sehingga dapat memaknai arti hidup. Momen yang takkan pernah terlupakan hingga akhir hayat, akan selalu dikenang dalam jiwa dan sanubariku. Sepanjang perjalanan aku hanya memikirkan kata apa yang akan ku rangkai nantinya, beribu kata telah ku pikirkan, kata-kata indah, puitis, romantis, dan dramatis. Yah…kata-kata seperti itu yang cocok untuk perasaan indah pada saat ini. Sungguh aku terlena akan keindahan dunia yang awalnya ku sebut-sebut sebagai dunia kotor. Tak terasa Pak Tio telah menghentikan mobilnya. Fina yang dari tadi terlena akan pemandangan selama perjalanan ke lokasi, terkejut akan suara Leni. Tak terasa ternyata sudah sampai. Fin
Menanti kabar seekor merpati, akankah berujung pada fatamorgana atau hanya pada bayang-bayang berujung mimpi belaka. Pagi itu seorang gadis berwajah sendu dengan mukena hijau toskanya, tunduk menatap sajadah dari subuh tadi hingga terbitnya mentari di ufuk timur. Seorang ibu berparas tegas nan lembut menyapanya “tidak baik loh anak gadis, habis subuh tidur”, gadis itu dengan hati-hati mengangkat kepalanya seraya ingin membela diri, namun batinnya masih saja sulit untuk menyusun kata dan ia memilih diam sambil menghela napas panjang. Ibunya menutup pintu tanpa melihat mata sembab anak gadisnya. Ia masih terdiam secara lisan, namun hatinya memanjatkan dzikir subhanallah, wal hamdulillah, wa la ilahaillallhu wallahuakbar yang terulang-ulang kemudian diiringi dengan air mata. Sulit melihat secara kesat mata molekul-molekul air yang berubah menjadi Kristal saat dibacakan dzikir-dzikir dan ayat-ayat suci Al-Qur’an, secara khasiat akan sangat terasa bagi tubuh yang sedang sakit secara fis